Monday, October 11, 2010

Di Bulan Sabit Malam Ini

semalam bulan tersenyum di langit barat daya
mengembang di antara kerlip kunang-kunang cakrawala
debur riak masih saja basahi pasir yang bisa dipeluk malam

dingin dan sepi sesunyi purba
di pesisir ini
biduk masih saja tergolek
sesuci bayi tujuh bulan tatap semesta

di bulan sabit malam ini
aku lihat senyum dan bola matamu
siratkan makna peluk kerinduan

Wednesday, October 6, 2010

Seperti Malam Kemarin

Seperti malam kemarin
masih saja berderet di dinding kamar ini
detak nyaring kerinduan
satu persatu bayang terserak
menyatu dan wajahmu menyeruak sapaku

tertatih hening menyapa purba
bagai deretan rindu yang tercipta tiap waktu
mimpi dan ilusi pun menghias kamar ini

lamunan panjang terbangun pada lembar tanda tanya,
tak ingin bertanya apakah yang berkecamuk ini
hingga fajar pun merayap susuri kelam tinggalkan purba

diam membisu tak pernah bergerak,
kembali kerinduan peluk sepi di ujung malam ini.
Hening dan kembali hening seperti malam lalu,
tak harus terhentak namun hempaskan rasa
di Grand Jambi ini aku merindumu

Sunday, October 3, 2010

Aku Ingin Kabarkan Padamu

aku ingin kabarkan padamu
bahwa burung putih itu masih saja mengejekku
bahwa ikan kecil di sela riak-riak kecil masih menatapku
kepiting kecil yang tertatih diantara lubang pasir dan sela-sela batu pantai itu
masih memanggil-manggil tuk ajakku bercanda

aku ingin kabarkan padamu
aku masih saja termangu
aku masih saja rasakan khas pesisir
menyeruak dibulu-bulu hidungku

aku ingin kamu tahu
panas yang menyengat tak hanguskan rasaku
rasaku masih bersemayam
rasaku masih peluk bayangmu
rasaku masih kan memiliki asa
asa tuk tetap tulis sajak-sajak baru

Friday, October 1, 2010

Saat tiba Tatap Korneamu

saat tiba pada rindumu

hari pun merangkak hingga bulan berganti
Dan arakan mendung yang ranum
Menitikkan gerimis satu satu
Biduk yang kukayuh akan merapat ke dermagamu
Menyibak kabut keraguan dihatimu
Lalu menambatkan hasrat yang hangat dibakar rindu

saat tiba tatap korneamu,

Di ujung pertemuan nanti
Akan kubingkai binar korneamu
Bersama gelegak gairah rasa dalam jiwaku
akan kulukis indah di lekuk hatimu

aku kabarkan rasaku padamu

diantara semburat merah melumuri langit
ditingkah semilir angin banjar pagi ini
membelai lembut titik-titik embun diujung daun

Saat tiba pada dirimu,

Akan kubuat dirimu terjaga dari lelap mimpi
lalu bersama merajut impian yang tak segera usai,
Dalam genangan rasa dipalung kalbu
dengan getar cumbu tak berkesudahan

saat tiba pada harimu nantikan hadirku