Monday, June 16, 2008

Dua Jam Bersama Pelawak "Marwoto"


Angin sepoi berhembus dan membelai wajah-wajah yang kelelahan, Kulihat keceriaan siswa-siswi SMA N 1 Boja dalam wadah Komunitas Sastra Tetas "Divisi Pementasan", tatkala tiba di gang masuk ke rumah seniman lawak Marwoto.
Nama Besar Marwoto di dunia panggung menjadi acuan kami untuk berkunjung, bersilaturahim, berdialog seputar dunia panggung. Kebetulan kami juga berkutat dalam hal yang sama. Selain itu Dunia panggung khususnya dunia Teater tidak akan lepas dari sejarah pementasan di Indonesia. Kami bersyukur ketika mengontak beliau tiga bulan sebelumnya mendapat respon positif dan beliau sangat menyambut kedatangan kami.
Setelah sekitar lima menit sampailah kami di kediamannya dengan senyuman khasnya yang tidak berbeda kala tersenyum di "Ketoprak Humor", beliau pun menyalami kami. keramahan dan keakraban begitu cepat terjalin diantara kami. Kami kagum seniman besar yang begitu sering tampil di televisi ternyata masih mau menerima kami dengan tangan terbuka.

Setelah beberapa menit basa-basi, kami pun mulai diskusi yang diawali dengan kuliah singkatnya tentang dunia panggung. Pada dasarnya semua kegiatan di pentas yang ditonton oleh orang bisa dikatakan sebagai pementasan. Baik itu pementasan modern, konvensional, dll. Teater dan seni drama tidak berbeda dengan kethoprak.
"Saya itu berangkat dari kesenian tradisional, keluarga saya keluarga kesenian Tobong yang selalu berpindah-pindah untuk menghibur masyarakat. Dari situlah saya belajar bagaimana menjadi pemeran yang baik."
Begitulah pengakuannya kepada kami. selanjutnya beliau menyampaikan bahwa untuk menjadi pemain yang baik harus memiliki 5 (lima) G. yaitu Gandang, Gendheng, Gandhung, Gendheng, dan gendhing. Maksudnya Gandang yaitu memiliki suara yang keras, bisa di dengar oleh penonton atau kualitas vocal yang baik. GendhEng yaitu sebagai pemain harus mampu mengayomi pemain lain, bukannya menjatuhkan atau cari menang sendiri. bermain drama itu adalah team jadi semua menentukan sukses tidaknya cerita. Gandhung yaitu harus mampu membawa diri yang baik sebagai seorang pemain.apa pun perannya, lebih-lebih bila itu bukan peran keseharian kita. Gendheng yaitu sebagai pemain harus total. benar-benar menghilangkan siapa dirinya. gilalah terhadap peranmu, gila dalam hal ini totalitas kita harus benar-benar menjadi tokoh, jangan pernah membawa sebagian diri ketika di atas panggung maka tidak akan maksimal. Gendhing yaitu irama dalam bermain, pemain harus mampu mencari trik bagaimana medikte penonton. irama harus muncul dalam pementasan. selain itu juga harus bisa nembang atau bernyanyi.
Itulah lima pesan yang selalu kami ingat sebagai sebuah dasar tiap kita bermain dan berperan di panggung.

No comments: