Sunday, April 5, 2009

Purnama Pucat di Atas Kuburan

Tengah malam berbalut mendung
purnama tiada sempurna
pucat mengambang di atas ombak
bergelayut manja pada langit

ketika keresahan terus menyapa dari dasar lorong jembatan jiwa
malam saat engkau selalu ada mengusap peluh keruh seluruh
menemani di setiap sepi dan sunyi yang menahan mimpiku
hampir setiap malam yang tuli dan dungu ini
diam-diam mengintip dari balik bilik tirai rasa yang telah kusam
hadirmu tak kusangka membuka pintu hati

Singgah tahta dalam altar tertinggi jiwa
pijarkan satu cahaya di setiap sudut ruang kosong
menerangi temaram senyap sepiku
mungkin aku telah tertawan rasa
ataukah memang kamu adalah keindahan yang kurindukan selama ini
atau kamu adalah kerinduan itu sendiri yang memberi kedamaian

Yang aku rasa, kamulah yang sekarang mengisi kosongnya hati
kamulah yang sekarang menjadi peri di hati
pernah aku tanyakan pada embun berkabut di pucuk-pucuk ilalang puncak Ungaran
berpijak kaki di bibir ngarai yang tertelan kabut putih
telah kutinggal pesan pula pada edelweis untukmu….
tentang keabadian cinta

Juga kugoreskan tanah berkapur merah pada bebatuan diantara rengkuh ilalang
ku tulis dengan jelas “engkau telah membuatku merasa kembali utuh”
seperti senja yang tak ingin berpisah meninggalkan langit bercakrawala
begitupun aku yang takkan bisa membiarkan kamu tanpa peduli
sebagaimana senandung fajar yang selalu ada untuk embun pagi
begitu pun aku yang ingin selalu ada untuk kamu

Walau aku tak cukup sempurna untuk kamu miliki
bahkan takkan kamu miliki
karena aku hanyalah serpih-serpih kehidupan yang ingin aku maknai
walau aku tak cukup indah untuk menghiasi hatimu
bahkan bertahta dalam jiwamu sekalipun
karena aku hanyalah dedaunan kering berguguran terhempas waktu

namun…..
aku akan mencoba untuk selalu peduli
aku akan mencoba mengerti dan memahami
aku akan mencoba untuk selalu menyayangi

seperti angin pesisir menghembus
menyapa pegunungan saat biduk tlah mendengkur diantara
tali yang membelit tiang tanpa suara

purnama pun menepi
mengambang di atas kuburan

1 comment:

Linda said...

sungguh beruntung perempuan itu...
seandainya perempaun itu aq..
huaaa...langsung terbang melayang yukss marii hehehe...