wajah-wajah lugu itu menarikan duka
luka-luka di negeri yang penuh bunga
bibir mereka penuh tanya yang tak terucap
menunduk pada keadaan
tak bisa menghindar, tak bisa bersuara
apalagi harus berteriak
terbolak balik, tersusun, perlahan rapi
kemudian membingungkan lagi,
lihat wajah-wajah yang merindukan kepastian
wajah-wajah yang enggan berdebat dan berargumentasi
bukan tidak mau berdebat dan berargumentasi
tapi kesia-kesiaan bila muncul perubahan lagi
berubah adalah sesuatu yang pasti,
tapi ini sebuah harga diri
seperti wajah-wajah itu
tak akan tersenyum bila terluka
tak akan cemberut bila bahagia
aku tulis ini dengan entah, entah dan entah
apa yang berkecamuk dalam otakku
menyapamu dan berharap jawabmu
Literasikan hatimu dengan membaca dan menulis karya. Hiasilah hidup dengan bersastra.
Langganan:
Postingan (Atom)
Pada Langit Jakarta Aku menatap
Langit hempaskan ilusi bersandar pada pundak waktu berbicara pada bayang berserak di luar jendala aku yang hanya kecil terpana pada senj...

-
Kumpulan kalimat yang menurutku indah..., bila suka pilih sendiri..., okey Saat pertama kali bertemu, dirimu selalu hadir dalam hatiku. Wakt...
-
Bagi sebagian orang menulis merupakan kegiatan yang sulit dilakukan, lebih-lebih menulis prosa. Sebagai ketrampilan berbahasa menulis membut...
-
Mendung bergelayut mematah batang cahaya matahari siang itu kubayang jiwanya terpancar dengan khidmat lewat bola matanya Hangat tangann...
