Thursday, February 13, 2014

kupu-kupu kecilku

Setelah diammu dalam balutan kepompong,
Kamu pun terlahir dalam keindahan

Wednesday, February 12, 2014

Sebab Aku Diam

Hening sunyi di lorong waktu
Terdiam aku terkatup bibir eja nama
Sementara gerimis masih tingkahi daun daun
bersama cumbu angin gemerisik menelisik sepi

pena, kertas, kursi, meja
almari membisu
sebab aku diam

terbang angan sapa hampiri rasa
masih saja ada yang terlewat
hening tiada mampu kuungkap

Tuesday, February 11, 2014

Diam merindu dalam Luka

Kembali aku rapalkan rindu pada usang persemayaman waktu
kumencari luka yang pernah kutulis
serasa guratan itu masih membasah pada pipimu
kumencari cita, renyah tawa, dan manjamu
masih juga kutemui setapak bening pernah melintas
membelah dan bergelayut manja pada sudut bibirmu

kucoba hadirkan suaramu lewat angin, yang ada
nafasmu memburu bersama deru waktu
kucoba satukan bayang serupa wajahmu
yang ada tatapan sayumu, diam tanpa kata

Saturday, February 8, 2014

Arungi Titik Randevous

Berlari merengkuh bayang pada ratusan kilometer jejak
ada denyut menggetar pada pasir berbuih tipis
serupa merindukan terik pada mendung
bergelantung pada sayap kupukupu putih sibak waktu
arungi titik randevous
masih adakah aku di sana

Friday, February 7, 2014

Aku Lahirkan Sajak dari Wajahmu

Ingin aku teteskan serupa bening
agar menitis pada dahimu
mengalir
menyibak pipi ranummu
hingga bersemayam pada lesung pipi itu
aku inginkan senyum rekah bibirmu
agar aku lahirkan sajak dari wajahmu

Sunday, February 2, 2014

Kupilih Kata

Kupilih kata kujadikan bantal semalam
kau pun datang sambangi aku dengan sapamu
kau bilang kangen, kembali kusulam kata kujadikan selimutimu
kau pun lelap dalam mimpimu
kata pun mendenting di atapku
satu dua bahkan ratusan kata semakin sering
serupa kangen yang kau ucap semalam
serupa nafas, aku tak bisa lepas dari kata
ya, kata kan jelmakan makna
makna atas bantal, selimut, mimpi, denting, nafas
bahkan yang belum terucap
kupilih kata ingin kujadikan payung
karena denting sejak semalam masih deraskan kata

Saturday, February 1, 2014

Menimang Rindu

Aku terbius pada laju detik menakjubkan itu.
kamu yang setia mendengarkan alur setapakku, 

meski sesekali kamu membawa alur hidupmu serta.
Lalu, kamu ambil sebening embun dan rembulan,
kamu sandingkan di atas mendung,
pendar pelangi pun membias....
pada sudut hati menimang kerinduan.