Saturday, March 23, 2013

Berucap Lirih

Aku hanya bisa lirih berucap
diantara rengkuh pekat
pucat berarak rebah dalam sendu
adakah kamu kan bersandar
di pundak cakrawala
hingga lahir fajar dalam prematur kenisbian

Monday, March 18, 2013

Malam Berpendar dalam Ghaib Hati

Malam berpendar dalam ghaib hati
bayangan kembali berkelebat di antara rekah awan
berarak terselip siluet sabit bersinar kerlip
bersama kebekuan lesap dalam catatan harian

tereja jiwa lari di sergah mendung
masih ada janji yang mesti ditunggu
parau gagak malam terjemahkan risau

lahirlah kata-kata dari rahim duka
rebah dalam sajak tentang ghaib hati


Thursday, March 14, 2013

Sepenggal Syair dalam Segelas Madu

Kuhidangkan sepenggal syair dalam segelas madu
larutkan racun dalam catatan biru
usah kau lara rasa yang mendera
kau benar-benar telah lupa
bahwa kau pernah singgah dan bercanda
hingga lenyap sirna kala kuterjaga

setetes syair kureguk dalam segelas madu
seteguk racun bagai candu
bahkan bergelas mungil kuseduh
merobek luka pada kerongkongan
meluruh hingga lukai hati

luka pancarkan darah airmata
mengalir secawan
bagai madu syair mengumandang

biarlah kubenam dalam ingatan
ini bukan tegukan terakhir

Sunday, March 10, 2013

Rembulan Kesepian

Merintik gerimis semakin menderas
gelap pekat tajam menghujam
semayup menggema teriakkan rasa
lelah mengharap istirah
gemerisik bagai alunan hati

malam ini di belahan bumi
di antara bongkahan cadas
kembali kukabarkan padamu
tentang rembulan kesepian
rembulan itu menggantung di ujung malam
pagi yang prematur sandingkan rasa
sepi menikam
ujung kerinduan membisu
rasa tertepikan
membiru beku

Friday, March 8, 2013

Panas dan Luka

Panas siang ini taburkan bintang di mataku
menusuk menggores luka
kuhapus dengan ujung jariku
serasa menyentuh simpul di pipi ranummu
perih duka ini
terselip lisan berbingkai doa

Thursday, March 7, 2013

Serupa Ruang Sendukan Kalbu

Ada catatan yang perlu kugaris bawahi dari peristiwa lalu
pada ruang dan waktu
angin menghilang menelusup di sela kabut
dingin masih saja ingatkan, kabut tipis selalu saja sisipkan pesan
di antara pohon cengkeh dan  gemericik bening simphonikan irama hati
kupu-kupu putih mengakrabi senja, bilakah sepi kan menemu sunyi


pada perih kisah sisa kenangan, meranggas senyummu
serupa ruang sendukan kalbu
kurasakan kabut itu tiada lagi berangan
angan t'lah berlalu jauh menelusuri setapak di antara angkuh kelabu
dan gerimis terlalu tajam tasbihkan rintik satu-satu hingga perih terasa

Wednesday, March 6, 2013

Masih Adakah

Aku tulis kembali tentang angin
bisikkan perlahan
"masih adakah ?"
tersedak tiba-tiba
kujawab perlahan
"tak ada lagi yang genggam jemari ini"

aku tulis kembali tentang jerami
menampar perlahan
"masih adakah?"
kujawab perlahan
"tak ada lagi yang usap mesra pipiku"

aku tulis kembali tentang gerimis
menusuk perlahan
"masih adakah?"
kujawab dengan lantang
"Ya beribu luka t'lah kau toreh"

kaulah yang telah dudukkan luka
dan antarkan aku bersahabat dengan duka
terus menjalar kehampaan penjarakan angan

Monday, March 4, 2013

Purnama Kemarau Jatuh


Senja mengering dalam keremangan
jalan tak lagi rata, terjal t'lah jatuhkanmu

langit tak lagi seindah dulu, hanya cerita tentang
purnama kemarau jatuh di kota rapuh
kering dan panas menghiba pada lara tanpa suara

akankah senja kembali catat keluh ini, tuk
kembali hadirkan parasmu,
kembali lelapkan malam-malamku


entahlah, seperti senja yang lalu
senyum itu sekilas dan bias kala gerimis
tusukkan belati ditubuhku

kurindukan paras sempurnamu
seperti saat purnama bertengger di pundakmu

Pementasan Sastra


Kegelisahan terhadap perkembangan sastra dan pelaku sastra sebagai salah satu motor penggerak kesusasteraan Indonesia menjadi alasan utama, lebih-lebih kegiatan sastra di sekolah. Siswa sebagai salah satu bagian dari pelaku secara tidak langsung perlu penyiapan, untuk itulah SMA N 1 boja melaksanakan klinik sastra dan drama, kegiatan yang terdiri dari pementasan tari, musikalisasi dan parade puisi serta monolog drama.sesi kedua dilaksanakan workshop teater. kegiatan dilaksanakan pada tanggal 2-3 Maret 2013 itu bertempat di aula GSG SMA N 1 Boja.
kegiatan diawali dengan lagu kebangsaan Indnesia raya, kemudian sambutan kepala sekolah dalam hal ini diwakili oleh pembina komunitas sastra Tetas, nurhadi,S.Pd. dalam sambutannya berharap kegiatan klinik sastra menjadi salah satu bentuk apresiasi terhadap sastra Indonesia sehingga siswa akan mampu mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai bekal (lifeskill) dalam aktualisasi diri dimasyarakat kelak.

seklompok penari tradisional dari kelas sepuluh delapan mengawali pentas seni dan sastra sore itu, dilanjutkan dengan teatrikal puisi yang diperankan kelas XI Bahasa. Pantomim ditampilkan oleh 2 siswa berikutnya menambah semarak kegiatan tersebut.
Musikalisasi puisi ditampilkan kelompok "Origami" dari pegiat sastra Kendal sekitar 7 puisi karya nurhadi, S.pd dikolaborasikan dalam alunan indah, puisi-puisi chairil menjadi semakin menarik merdu mengalun diselingi bacaan puisi oleh nurhadi, arief, dan agung ghovinda membuat suasana sore itu menerabas ke dimensi imajinasi. Musikalisasi ini penonton juga diajak berimajinasi melalui ilustrasi  gerakan tarian indah seorang mahasiswa Unnes yang mampu mengilustrasikan isi puisi dengan sangat menarik. gerakkan serta gemulai menjadi suguhan yang sangat indah dan mampu mengajak penonton hanyut dalam imajin masing-masing.

Di akhir sesi pentas sastra tampilah seorang aktor dari drama lab semarang yang memainkan lakon "eksekusi" , dalam sesi ini anak-anak disuguhi dari persiapan awal (make up) dan yang lebih membuat kagum anak-anak adalah saat ia memainkan monlognya, seorang aktor yang dengan cukup panjang memainkan peran dan gerakan sendirian di panggung.
Selanjutnya zoek zabidi sekaligus pemain monolog membimbing para peserta workhsop mengikuti pelatihan drama yang meliputi dramaturgi, keaktoran, tatarias, penyutradaraan dan teknik panggung.

kegiatan diakhiri dengan kegiatan menerobos imajinasi (olah jiwa) yang menjadi bekal para siswa untuk bisa memainkan peran yang bukan dirinya.

Sunday, March 3, 2013

Pesanmu t'lah sampai

Kubiarkan saja angin tampar wajahku tiba-tiba,
kubiarkan saja dingin ini menusuk seirama rintik satu satu

pesanmu t'lah sampai di pesisir
lincahmu membayang sedang mencumbu senja
entah kali ke berapa aku tak sadari
kau tlah jauh tenggelamkan aku
dalam sebiduk sajak rengkuh jemariku