Melangkah minuk pada setapak berkelok, saat tiba-tiba terbentur pada tatap nanar seseorang yang kian nyata. sosok yang selama ini ia yakini sosok itulah yang selalu bermain di tiap detik angan dan otaknya. Berkali dicoba tuk usir sosok itu tapi tak jua mampu disingkirkannya. semakin ia melangkah, semakin dekat pula dengan sosok hingga ia tertunduk tak mampu memandang bernafas pun ia tahan agar tak terdengar risau yang ia pendam.