Aku terbius pada laju detik menakjubkan itu.
kamu yang setia mendengarkan alur setapakku,
meski sesekali kamu membawa alur hidupmu serta.
Lalu, kamu ambil sebening embun dan rembulan,
kamu sandingkan di atas mendung,
pendar pelangi pun membias....
pada sudut hati menimang kerinduan.
No comments:
Post a Comment