Literasikan hatimu dengan membaca dan menulis karya. Hiasilah hidup dengan bersastra.
Tuesday, October 6, 2009
Malam Rebah dalam Kepekatan
Resah merapuh hampa, memeluk dingin
menjemput lara, mengusir riang sang bulan
senja tak luput dalam ingatan, Jiwa pun merindu dalam kesunyian
Malam rebah berlalu, jauh dari rindu mendalam
Menorehkan purba, pada tubuh sunyi
menggenang sepi di taman hatiku
membawa malam dalam kepiluan
Pilu pun menjadi prasasti bait puisi, merindu taman jiwa
tertoreh kenangan abadi, sekedar khayalan mimpi
pusaran cinta pun tertoreh,
terikat oleh rintihan dalam sajak sajakku
Saturday, October 3, 2009
Bayangmu Memudar bersama Rinai di Pesisir
kusulam khayalan pada tirai tirai gerimis senja ini
menata wajahmu di mendung pekat,
sekeping demi sekeping, kurekatkan kenangan
menjelma sempurna paras dan korneamu
kubingkai parasmu dalam tiap jengkal rindu
kusulam di sudut hati
“Lihatlah bulan dan mentari bersatu di langit yang sama”
bisikmu lirih terbata-bata
Tapi senja ini bulan dan mentari tak saling sapa
terkukung dan berselimut mendung
seketika, air matamu meleleh menjelma
bagai riak pesisir menghanyutkanku jauh entah dimana
asa kita karam tanpa ada biduk entaskannya
kupahat sosokmu pada derai gerimis
tiap serpih mimpiku selalu harap bersama
semuanya berlalu dan sirna bersama desir angin pesisir senja ini
“Percayalah, bila kau ada di korneaku
berarti aku pun bersemayam di korneamu ” bisikmu pelan
bayangmu memudar bersama rinai senja di pesisir
Friday, October 2, 2009
Rinduku pada Debur Pasang
melepas layar bahtera
Menangkap angin terjaring layar
Melawan
Menerjang
Merengkuh impian
Bahtera berlabuh sesaat di dermaga hatimu
Kayuhlah biduk ini arungi jiwa pesona
Menuju pantai harapan
Bersama mendung menggantung dilangit
Dan kata terucap dalam sajak
Jangan kau pergi sebelum purnama terbit