Malam kembali rebah, meninggal senja yang pekat
Resah merapuh hampa, memeluk dingin
menjemput lara, mengusir riang sang bulan
senja tak luput dalam ingatan, Jiwa pun merindu dalam kesunyian
Malam rebah berlalu, jauh dari rindu mendalam
Menorehkan purba, pada tubuh sunyi
menggenang sepi di taman hatiku
membawa malam dalam kepiluan
Pilu pun menjadi prasasti bait puisi, merindu taman jiwa
tertoreh kenangan abadi, sekedar khayalan mimpi
pusaran cinta pun tertoreh,
terikat oleh rintihan dalam sajak sajakku
No comments:
Post a Comment