langit biru pucat merona
kelabu temaram tanpa purnama
luka abadi bersemayam menggema
riuhkan teriakkan rindu dalam gigil kemarau
pada pasir kutorehkan kata
biar angin singkirkan eja tanpa makna tersisa
pada batu pun tak pernah membekas
entah pada apalagi kan kuungkap luka
ada luka pada rasa menyesak
memboreh, mengoyak hati
luka menganga tanpa sempat kuraba
No comments:
Post a Comment