Menggeliyat perlahan subuh menggendong keremangan
kerlip memandang berkalang kabut
masih saja sepi di persimpangan waktu
pada geliat akhir sang malam
terasing sendiri
memandang diri dalam tamparan angin pagi
mencari sosok dalam bentang luas kehidupan
luruh merayap perlahan
hingga terhenti pada gerak hati
merapal bibir pada sebuah nama
yang tak lagi pedulikan senja
masih pada langit di pagi yang sama
ada sebongkah sajak yang selalu mencari
dimanakah sosok berlesung pipi menghilang
No comments:
Post a Comment