Terpasung rindu dalam penjara gerimis
senja menggigil
malam prematur menjemput
pandangi pucat langit dalam keremangan lampu jalanan
sendiri eja tiap tetes satu-satu
masihkah kau eja rindu untukku
masihkah kau raba tiap hela nafasku?
ketika kurindu,
kau mendekat
mengapa
masih kau tanyakan pada hela nafasmu?
detik dalam detak mengalun eja
sebuah kata walau lirih,
rapal tiap makna di bawah gerimis merindumu
sekarang hujan sedang menggaungkan namamu,
aku makin menggigil dalam rindu
Tariklah selimut hatimu dan dekapkan erat pada titik puncak rasamu,
malam takkan lagi gigil
saat puisi kita menyatu
Kolaborasi puisi (eksperimen)
Nurhadi - Anna mariyana
No comments:
Post a Comment