Tertatih arungi imaji
di bawah temaram langit menemu kamu
kau kais basah tanah tuk kumpulkan bulirbulir penyesalan
kau hanya memandangku tanpa bersuara
dari matamu aku tahu kau terluka, kau takut isak justru membisik tanpa kata
kau berlari menuju biduk
kau dayung tanpa kembali menoleh
tiada kau kayuh terombang ambing
arungi malam panjang tiada berujung
hanyut bersama isak yang justru makin mengeras
teteskan jejak pada biru air di bawah temaram langit
No comments:
Post a Comment