Tergugu gerak tubuhnya bergetar seiring isak tangis kemudian tenang
dan tetes bening itu berkecipak di telapak tangannya. Perlahan terdengar
suara dari bibirnya "Ya Allah, bukakanlah hidayahMu agar Saudaraku
benar-benar memahami ibadah yang telah ia kerjakan, limpahkan kelapangan
hatinya untuk mengamalkan laku muslim setelah
pulang dari rumahMu, hijrahkan perilakunya agar
benar-benar haji mabrur yang engkau berikan, amiiin"
kulirik ia,
ternyata bukan aku saja yang memperhatikan, tetangga kiri shaffnya pun
menatap tajam. kami kembali menunduk tatkala ia membuka matanya.
Perlahan ia bangkit dan tertatih melangkah, sesaat kemudian terduduk.
aku pun duduk di sebelahnya karena kebetulan sepatuku bersebelahan
dengan miliknya.
kesulitan ia kenakan sandal lusuhnya karena getar kakinya belum juga berhenti.
"Maaf, mari saya bantu"
"alhamdulillah , terimakasih Nak, subhanallah masih ada yang mau bantu Bapak ternyata"
Aku hanya tersenyum, setelah usai aku pun duduk di sebelahnya kembali,
lama ia terdiam memandang kosong ke halaman masjid, sesekali ia pandang
langit.
"kenapa Bapak masih di sini? maaf " kucoba membuka pembicaraan
"iya Nak, aku meraya nyaman di sini, begitu damai hati ini"
Masih juga belum bisa kupahami maksud
kalimat-kalimatnya , bila kuteringat
doanya tadi, serasa ada benang merah yang perlahan menjadikan otakku
berpikir.
"iya Bapak"kujawab sekenanya.
aku lihat jam di
hapeku, sudah hampir pukul 13.00 Wib, sementara matahari kian menyengat.
aku berpikir untuk sejenak meluruskan kaki karena memang sangat pegal
dan lelah.
"Assalammualaikum" terdengar merdu mengalun tiba-tiba
"waalikum salam " bersamaan kami pun menjawab
"Subhanallah Abah, kenapa abah masih di sini, ditunggu untuk makan
siang bersama, Abah jangan dengarkan kata-kata Bang Arman, mungkin
sedang lelah sehingga khilaf membentak abah."
Terhenyak aku mendengar percakapan mereka.
"Astaghfirullah jadi kalian masih menunggu aku, seandainya suamimu
seperti kamu Mun. aku masih saja belum percaya. Mekkah tidak
mengubah perangainya, madinah tidak melapangkan hatinya, lantunan
lantunan suci selama di sana tidak juga mengubah bahasa bicaranya,
tawaddu' tidak terlihat di wajah suamimu, astaghfirullah sabar kamu
ya Mun"
"iya, Abah, mungkin sudah takdir Mumun. Bang Arman juga sudah pergi tadi, entah ke mana, cuma berpamitan mau beli rokok"
"Abah mungkin lebih baik pulang saja Mun, kalian makanlah dulu Ummi kamu tentunya juga sudah memasakkan abah di rumah."
"Mari Nak saya duluan ya, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
"waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh"
Mereka pun memandangku tersenyum dan melangkah meninggalkan
kami beberapa jamaah yang kebetulan
masih beristirahat di serambi masjid.
Aku lihat
beberapa jamaah saling bertatapan dan berkomentar, aku pun melangkah
tinggalkan mereka, masih kudengar kata Abah tadi, hijrah, hijrah, begitu
mudah diucapkan dan begitu berat dilakukan.
Kaliwungu
1 Muharram 1437 H
1 comment:
Water Hack Burns 2lb of Fat OVERNIGHT
Over 160k women and men are hacking their diet with a simple and secret "water hack" to lose 2lbs every night in their sleep.
It's very simple and it works all the time.
You can do it yourself by following these easy steps:
1) Take a drinking glass and fill it half the way
2) Proceed to learn this weight losing hack
and you'll become 2lbs skinnier as soon as tomorrow!
Post a Comment