selimuti langit pilu merebah
jejakkan bayangmu pada tanah basah
sendu daun begitu rapuh melayang perlahan
teteskan aroma darah pada kenangan dan rimbun luka
redup, gersang kian menggigil dalam rintih sendu
adalah sepi pada pagi berbingkai debu
ingin kututup mata tapi nadi tak ingin berhenti
kulihat engkau mendekap kelam
kusapa engkau sayatkan perih
kutahu engkau lelehkan mutiara
luruh dan meradang retakkan hati
seiring rintik satu-satu pada pagi
dalam gigil kabut kaki ungaran
No comments:
Post a Comment