Senja kembali tenggelamkan aku pada luka
hentakkannya begitu menyayat menusuk
bagai rintik satu satu di awal musim ini,
terbaring rasa tanpa daya dalam selokan hati
Mimpi rebah bersandar di pundakmu, lalu
pandangi simpul pada ranum pipimu adalah ilusi hati
Berlayar aku pada lautan kata
mencari di mana koma tuk sekedar istirah
mencari di mana titik tuk sekedar peluk asa
Angin awal musim bersama rintik menderas
bekukan aku dalam nadir luka
tertawa dalam tanya tanpa jawab, mengapa?
biarlah sajakku kan menjadi matahari bagi rinduku
biarlah embun tetap menetes pada ujung daun,
biarlah rintik satu-satu pada dingin menderas
hingga pelangi kan mencerah iringi kupu-kupu putih
terbangkan makna pada sepucuk daun bersajak
No comments:
Post a Comment