duduk di meja penuh tumpukkan buku
membisu dalam kebekuan rasa
yam cha, laila majnun, godlob,
anak bajang menggiring angin,
pada lingkar puting susumu,
pengakuan pariyem, tarian bumi,
ronggeng dukuh paruk......
menatapku diam
maafkan aku bila tak lagi buka
bukan aku benci
bukan aku tak peduli
tataran kehidupan berlalu
bagai karya sastra terdahulu
kehidupan kan selalu berimbang
antara masa lalu dan sekarang
dalam beku aku masih terpaku
tatap buku-buku membisu
dalam diam aku merindumu
No comments:
Post a Comment