Mengalun sendu "O Shaiba" menembus gendang telinga hingga bersemayam, rebah dan menggetarkan sukma, seiring rinai sore ini.
Emak masih sibuk di belakang, aku tatap teks yang berjalan diantara irama yang semakin memperkeruh perasaan.
oh my be loved
"When I meet you, I'll tell you.."
"How dearly I love you"
"When I meet you, I'll tell you.."
"How derly I love you"
"How will I survive those nights.."
"How will I survive those days.."
"How will I survive the loneliness without you??"
"A painful solitude suffuses me.."
"The days and nights I think of you"
oh my beloved
"In my eyes, I'll hold you"
"In my heart, I'll hide you"
"Someday I'll tell you what Im going through"
"I'll tear out my heart for you to see"
oh m beloved
Aku bertanya pada awan yang menggantung, pekat dan gelap, sementara rinai semakin menusuk bumi dengan kejamnya. Mengapa ini semua semakin menyesakkan. aku coba bertahan dengan semua yang ada. kutatap rinai yang terus menghujam. sementara denting piring, gelas dan sendok mengalun di dapur kala Emak menyiapkan makan malam.
maaf belum juga aku mampu lanjutkan cerita ini. aku butuh seseorang untuk menyelesaikan cerita ini
No comments:
Post a Comment