Angin pesisir merayap
menyusup di sela-sela pohon jati dan pohon karet
menyapa angin gunung yang tertatih dalam lara
mendung menyelimuti tiap langkah
dingin pun meratap dalam kerinduan hangat mentari
sementara burung tetap berkicau tak perduli apa
yang angin pesisir rasa
entah mengapa tiba-tiba
hempasan badai memporakporandakan rasa
angin gunung tak lagi seramah
dan tak lagi mau tahu
angin pesisir terluka dalam rana
menatap sendu biduk yang tertidur
bersama dingin awal bulan desember
No comments:
Post a Comment