malam belum lagi sempurna
melaju aku di jalan membias kelam
terbius aku dalam gelap
sergap angin beku di perbukitan senggigi
sebatas mata memandang
hamparan pantai dengan kerlip lampu remang-remang
enggan beranjak dalam buaian jagung bakar dan sate ayam
mata bersenggama dengan rasa di bukit senggigi
yang menjalar membawa lamunan
mematung aku dalam kerinduan
canda penjual sate tiada lagi bisa kumaknai
menyingkap sebuah hakikat
tentang dirimu yang tiba-tiba menutup korneaku
sepanjang jalanan terturut penjaja makanan
rahasia alam mengantar kehidupan
terpintal kisah dalam kain berbenang rasa
mencatatkan sajak sepi dalam keramaian
sepanjang tanjakkan senggigi kembali kau membayang
No comments:
Post a Comment