Berlalu detik dan menit seiring detak kehidupan sajakku
sepi seusai badai gerimis di ujung malam
Dirimu yang selalu bersemayam dalam sajak-sajakku
Kurangkai kata untuk sekedar menggeliat dari sebuah kebekuan
kucipta sayap untuk sekedar terbang dari sebuah kerinduan
tetap saja engkau yang menderai di antara kata-kata
tak mampu kuterjemahkan arti dari seratus sajak yang tlah kutulis
tak mampu kuimajikan dirimu dalam pelupuk mataku
hingga luka di setiap kata-kata meleleh perlahan
menderas bersama sapamu yang menghilang
No comments:
Post a Comment