Menusuk pagi dalam dingin angin ampenan
terjaga dalam galau pekat membuncah
bayangmu menyeruak dibalik jendela dengan isak membisik
asa ini tlah masam larung dalam celah-celah raga
terserak bersama kenangan menjadi kata yang terluka
sepi iringi langkahmu membawa sepotong pertanyaan
adakah lagu sendu kau hadirkan bersama sajakku
aku masih menjaga rindu ini
tapi luka itu semakin perih menjadi akut
mengenang jiwa raib bersama mendung diiringi rintik satu-satu
aku sandarkan hati pada langit ampenan
angin tetap menjagaku buai sepertiga malam
sambut pagi bersama butiran-butiran embun
yang dilahirkan oleh waktu yang semakin merangkak
No comments:
Post a Comment