Pekat kembali hadirkan sepi
sepasang kunang-kunang bermain di antara rintik satu satu
dan kelebat kelelawar bermain di daun daun basah
kembali membuka cerita pada sajak yang ku tulis
teringat kala engkau masih menjamahku dengan tatapanmu
kamu adalah roh dalam kenangan berserak
ingin kembali kusketsakan dalam bingkai dinding bisu
angin tak pernah bosan bisikkan resah
hingga kau rebah dalam hangat gelisahku
mungkin kau tahu, kau selalu ajarkan aku rasanya sendiri
gemetar bibir memaksa eja namamu
hingga musim memasung luka membuncah sajak pilu
di dingin ampenan kutunggu sapamu
No comments:
Post a Comment