Bulan separoh masih mengambang terbalut mendung berarak
dingin, tak sebisik sapamu sadarkanku
entah mengapa lara ini makin merindumu
ingin kubingkai lara ini bagai cerita dan sajak tentangmu
lara ini luruh berjatuhan hingga ingin kulihat dihatimu
masih adakah kata yang kuharap kau ucap, tuk segarkan detik detak
impian-impian yang entah sengaja kau buka kembali
begitu sayu kau ucap kata itu
begitu harap kurengkuh dalam sajakku
seperti kecupan hangat di rinai satu-satu
hangat yang pancarkan roh dalam dingin membisu
wahai Kau yang larakan rinduku
masihkah ada cerita dalam sunyi korneamu
agar aku bisa berkaca melihat kita bersamaa di sana
No comments:
Post a Comment