Kupu-kupu terluka tertatih dalam temaram senja
"mengapa engkau tidak berkuda dengan pelana emas?"
sapa ngengat
kupu-kupu bersayap putih terpekur dalam gundah
"mengapa engkau tak lagi menyapanya!?"
pekik laron
kupu-kupu kertas itu pun luruh dalam duka,
"Ada hal yang tidak bisa kuungkap, seperti api pada kertas
tentang aku yang bertarung dengan sepi, bertarung dengan luka"
"menatap rindu yang kau ucap, selaksa tusukkan belati kata
hingga luka menganga"
kupu-kupu kertas membisu pada kenangan seribu luka
No comments:
Post a Comment