menetas perlahan lampu taman iringi redup pucat senja dalam pelukan
teriakkan ngengat, mrutu, dan serangga malam tanpa lelah putari lampu taman
bersandar pada tembok di bawah tugu kala itu
ada rasa menggelayut pada angin yang menghasut
gemerisik dedaun, klakson, serta derit sepeda tua
hantarkan hadirmu tiba-tiba rembulan berkerudung
Kau bercanda dengan rumput, kau mainkan mata indahmu pada dahan waktu
Sesekali senyum itu hantarkan jawab pada tanya yg kupendam
Rembulan berkerudung keemasan semakin silaukan senja,
pekat memudar dalam buai imaji, bersenandung hantarkan irama hati,
padamu yang hadir mewaktu, kutitipkan secuil asa.
No comments:
Post a Comment