Bersemayam tiba-tiba senyummu di sudut sukma
saat waktu tasbihkan kau berlalu
tangis angin menukik di sudut gedung
dan seratus kornea mata memandang senyum itu
menembus asa yang tak tersampaikan
siapa yang pahatkan rasa ini,
kala senyummu yang mungil
bagai pualam murni bersorak
dalam senja lahirkanmu
senja terlalu merah dan langit pucat di titik-titik peluhmu.
aku lukis dan kenang
garis biru di antara kelopak matamu
tipis dan lembut di setiap angan
seekor kupu-kupu tlah taburkan benih
hingga tumbuh aneka warna
seperti pendar pelangi....
saat waktu tasbihkan kau berlalu
ku kenang saja senyummu itu
3 comments:
wah, saya kok belum bisa membayangkan orang yang tersenyum di sudut sukmanya, hehe ...
indah dan mengharukan, senyuman membuat semuanya jadi tambah indah! Apalagi di relung sukma!
Senyuman indah direlung sukma ...hmm..puisi yg indah seperti biasa...
Post a Comment