ku eja kata yang melekat ditiap labirin otakku
kau pun berikan belaian mimpi lewat tetesan satu-satu
di tiap denting atap kerinduan
kepergianmu tlah mengalirkan sajak-sajak malam tanpa rembulan
meski kata-kata terjalin dalam sajakku
tapi mimpi itu tetap penjarakanku
meski bulan tak hadir indahkan langit malam, tapi kuyakin
esok embun kan tetap teteskan tangisnya di ujung ilalang
siluet mimpi pun terus mengalir seperti nyanyian kerinduan
di tiap detik yang berdentang diantara deret angka yang membisu
saat kusandarkan siluet bulan pada langit kerinduan
1 comment:
langit kerinduann itu sampai di manakah batasnya?
salam kenal..
Post a Comment