Kesibukan telah bikin aku terbelenggu dalam penjara retorika. Sebuah kenistaan ketika aku melupakan sastra, aku benar-benar tidak percaya. satu bulan penuh aku terombang-ambing institusi dan keformalan. jiwa seni dan sastraku dalam berbahasa pun perlahan memudar seiring keformalan yang sering aku lisankan. kini aku pun kembali merangkak perlahan tuk bangkitkan jiwa yang meradang. maafkan aku teman, apabila abaikan sastra selama sebulan terakhir ini.
1 comment:
ternyata seorang pak didik bisa kaya gitu juga.
sekartang aku yang mulai merangkak kembali untuk belajar menulis lagi
Post a Comment