Memandang lalu lalang dari jendela preanger
perlahan dingin merayap di semak-semak malam
sembunyikan luka diantara rimbun kesedihan
engkau yang berdiam di setiap makna keterasinganku
lalu, kutuliskan rindu pada pekat berharap hangatkan
di tiap lembar daun jendela yang kusapa lirih sebut namamu
kembali berkelana dihimpit waktu, pada
persemayaman rindu
Tapi kesunyian selalu datang, inikah
makna rindu dalam rasamu
kucumbui angin kucumbu dingin
penjarakan bayangmu
Bayangan pucat pudar berpendar
seperti awan berarak tanpa hangat sapamu
No comments:
Post a Comment