Monday, September 24, 2012

Masihkah Ada Rindu dalam Rasamu

Memandang lalu lalang dari jendela preanger
perlahan dingin merayap di semak-semak malam
sembunyikan luka diantara rimbun kesedihan

engkau yang berdiam di setiap makna keterasinganku
lalu, kutuliskan rindu pada pekat berharap hangatkan
di tiap lembar daun jendela yang kusapa lirih sebut namamu

kembali berkelana dihimpit waktu, pada
persemayaman rindu
Tapi kesunyian selalu datang, inikah
makna rindu dalam rasamu

kucumbui angin kucumbu dingin
penjarakan bayangmu
Bayangan pucat pudar berpendar
seperti awan berarak tanpa hangat sapamu

No comments: