Aku tulis kembali tentang angin
bisikkan perlahan
"masih adakah ?"
tersedak tiba-tiba
kujawab perlahan
"tak ada lagi yang genggam jemari ini"
aku tulis kembali tentang jerami
menampar perlahan
"masih adakah?"
kujawab perlahan
"tak ada lagi yang usap mesra pipiku"
aku tulis kembali tentang gerimis
menusuk perlahan
"masih adakah?"
kujawab dengan lantang
"Ya beribu luka t'lah kau toreh"
kaulah yang telah dudukkan luka
dan antarkan aku bersahabat dengan duka
terus menjalar kehampaan penjarakan angan
No comments:
Post a Comment