Monday, March 4, 2013

Pementasan Sastra


Kegelisahan terhadap perkembangan sastra dan pelaku sastra sebagai salah satu motor penggerak kesusasteraan Indonesia menjadi alasan utama, lebih-lebih kegiatan sastra di sekolah. Siswa sebagai salah satu bagian dari pelaku secara tidak langsung perlu penyiapan, untuk itulah SMA N 1 boja melaksanakan klinik sastra dan drama, kegiatan yang terdiri dari pementasan tari, musikalisasi dan parade puisi serta monolog drama.sesi kedua dilaksanakan workshop teater. kegiatan dilaksanakan pada tanggal 2-3 Maret 2013 itu bertempat di aula GSG SMA N 1 Boja.
kegiatan diawali dengan lagu kebangsaan Indnesia raya, kemudian sambutan kepala sekolah dalam hal ini diwakili oleh pembina komunitas sastra Tetas, nurhadi,S.Pd. dalam sambutannya berharap kegiatan klinik sastra menjadi salah satu bentuk apresiasi terhadap sastra Indonesia sehingga siswa akan mampu mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai bekal (lifeskill) dalam aktualisasi diri dimasyarakat kelak.

seklompok penari tradisional dari kelas sepuluh delapan mengawali pentas seni dan sastra sore itu, dilanjutkan dengan teatrikal puisi yang diperankan kelas XI Bahasa. Pantomim ditampilkan oleh 2 siswa berikutnya menambah semarak kegiatan tersebut.
Musikalisasi puisi ditampilkan kelompok "Origami" dari pegiat sastra Kendal sekitar 7 puisi karya nurhadi, S.pd dikolaborasikan dalam alunan indah, puisi-puisi chairil menjadi semakin menarik merdu mengalun diselingi bacaan puisi oleh nurhadi, arief, dan agung ghovinda membuat suasana sore itu menerabas ke dimensi imajinasi. Musikalisasi ini penonton juga diajak berimajinasi melalui ilustrasi  gerakan tarian indah seorang mahasiswa Unnes yang mampu mengilustrasikan isi puisi dengan sangat menarik. gerakkan serta gemulai menjadi suguhan yang sangat indah dan mampu mengajak penonton hanyut dalam imajin masing-masing.

Di akhir sesi pentas sastra tampilah seorang aktor dari drama lab semarang yang memainkan lakon "eksekusi" , dalam sesi ini anak-anak disuguhi dari persiapan awal (make up) dan yang lebih membuat kagum anak-anak adalah saat ia memainkan monlognya, seorang aktor yang dengan cukup panjang memainkan peran dan gerakan sendirian di panggung.
Selanjutnya zoek zabidi sekaligus pemain monolog membimbing para peserta workhsop mengikuti pelatihan drama yang meliputi dramaturgi, keaktoran, tatarias, penyutradaraan dan teknik panggung.

kegiatan diakhiri dengan kegiatan menerobos imajinasi (olah jiwa) yang menjadi bekal para siswa untuk bisa memainkan peran yang bukan dirinya.

No comments: