Aku tulis sajak ini ingin menghampirimu
lewat stasiun senja tuk naik kereta rindumu
sedang senja memisahkan kita kala perjumpaan menyela
aku kan selalu tuliskan sajak untukmu
aku hanya bisa mengenang di rahim kehidupan
mengabadikan hasrat yang selalu meluap
jejak langkah membekas yang berderap
entah kemana langkah gontai ini kan
mencari sapamu
barangkali aku salah tafsirkan sorot matamu
rindu yang membuncah pernah satukan hati dalam gelas
hilangkan dahaga waktu, kini kau bawa lari entah
untuk siapa gelas itu kau berikan
waktu makin merangkak
tinggalkan aku sendiri di peron senja ini
No comments:
Post a Comment