Entah ini ke berapa kembali kutulis kagumku
langit begitu biru hingga bisa kurangkai bintang
bagai puzzle bentuk sketsa senyummu
berharap tak luruh dan jatuh memudar dalam rintik
jika mendung tiba-tiba rengkuh sketsamu
simphoni begitu manja
daun-daun luruh pada embun,
daun-daun sendu pada senja memerah
daun-daun tertidur pada pekat yang dingin
tapi tak satupun daun teduhkan hati yang merenda waktu
kembali kutitipkan pada keajaiban semesta,
akankah embun yang tlah menetes dari pucuk daun
kan kembali bergelantung dan bersandar manja pada daun
begitu juga dengan sajakku, kan tetap kagum
No comments:
Post a Comment