tiada camar satu pun sapa diamku
hanya semburat memerah di ufuk barat
menyelempang diantara riuh ombak
tertatih sosok tua memungut kayu kering
"terima kasih, kembali kau beri aku, tanpa ini
tiada mungkin tungku kan menyala"
ombak bergelayut tanpa debur tiba-tiba hening
angin lembut hembuskan suasana purba
"kiranya kau kembali kabulkan doaku, hening ini
walau sesaat tlah buka pintu untuk anakku"
bibir perempuan tua itu bergetar memandang tajam
"kapan aku kan bertemu anakku, bawalah aku ke dasar lautmu"
kaku terasa, beku, dan aku membisu
"aku merasa sudah lama bersama anakku, tiap hari kuhidangkan,
dan aku memeluknya tiap malam tiba, tapi kenapa Kau belum menerima ragaku"
menelusup perlahan menyisip pada awan di ujung pandangan,
sayup sayup mengisak suara lirih menghiba tanpa bisa kueja
sosok tua itu bangkit dan menjauh bersama ranting kering di pinggangnya
Pesisir pantai Jawa
@Januari 2013
No comments:
Post a Comment