Sunday, July 27, 2008

Hari itu Bulan Terluka


langit pekat
mentari tak tampak pada ujung senja
bumi terengkuh awan
mendung membertebal jarak
sementara bulan bersingsut dengan kegelisahan
gelisah tiada akhir
bulan tak mampu menyibak mendung
walau sesaat ingin menatap bumi
rinai berdenting menghujam
tandai luka yang tak terperikan
bumi tak terenggut
tercabik
tertatih
merayap
lepas dari genggaman

No comments: