Wajah ayu menyeruak membuka mataku
senyum membelah pualam hati
indah tawa teriring dalam langkah
berirama seperti angin dan dahan
Kau sungging senyum dalam wajah ayu
terhempas aku ke dasar altar
telah tersenggama hati dengan mata
luluh lebur dalam ketidakberdayaan
busur tlah lepas dari gendewa
tertancap dua hati tanpa daya
kebisuan tercerai dalam keindahan
Bulan sabit tersenyum dalam kepekatan
bintang pun takjub pada kodrat illahi
angin beringsut perlahan
hembuskan hawa mesra dalam jiwa pecinta
purnama mengembang dalam rona
kepucatan tersingkap
cadar semu tertata dalam wajah ayu
bersinar purnama
saat bulan sabit mengakhiri malam
No comments:
Post a Comment