Tuesday, February 10, 2009

Sepucuk Surat di Awal Februari

Maaf mungkin dengan cara beginilah aku dapat mengutarakan isi hatiku lebih leluasa, namun perlu diingat aku tidak berniat untuk menyakiti perasaanmu dengan alasan apapun, karena aku tidak berhak! dirimu adalah insan yang merdeka. Sejujurnya kukatakan kebaikan dan perhatianmu walau hanya secuil telah mampu menyentuh relung hati atas kebekuan selama ini, namun aku terlalu pengecut untuk menerima uluran tanganmu bukannya aku tak punya perasaan, akan tetapi karena ku tak ingin menyakitimu untuk kesekian kali dengan kehadiranku. Aku tahu selama ini telah memberimu dorongan maupun semangat bagimu untuk bangkit dari kenangan buruk yang selama ini telah mengoyak dan mencabik – cabik impian yang telah di bangun dengan cinta, kasih sayang, harapan dan aku akui secara tidak langsung aku telah memberimu pengharapan atas kehadiranku namun maafkan aku walau sebenarnya aku juga menyimpan kasih yang tulus, namun tak kuasa untuk ku ungkapkan. Aku sadari keadaanku tidak akan mengubah keadaan, karena tidak ada yang dapat kuberikan Karena kehidupanku bagai musafir yang kerapkali berpindah tempat tanpa arah dan tujuan, aku bagai bayang fatamorgana ada namun tiada.Jangan sesali apa yang telah terjadi karena harus terjadi tidak ada yang perlu ditangisi memang dunia begitu adanya!! ada tawa, tangis, bahagia, kepedihan dan kesengsaraan datang silih bergati selama hayat di kandung badan, Bangkitlah!!. Hadapilah dunia, jangan biarkan dirimu terpuruk dalam sepi menyesali diri hanya karena sepenggal Cinta yang dirimu pun tidak mengerti dan jangan biarkan kenangan indah masa lalu menjerat tubuhmu, biarkan ia berlalu dalam ruang dan waktu. Begitu banyak senyum yang menantimu diluar sana maka datang, hampiri dan raihlah kebahagiaan karena kaca yang pecah tidak akan kembali seperti semula dengan tangis dan amarah, begitu juga dengan hati tidak akan sembuh dengan hanya menangisi diri dan meratapi nasib.Akhirnya sekali lagi ku mohon bila di suatu masa nanti ketika dunia terasa indah di liputi senyum dan tawa ingatlah tangis dan kepedihan akan datang menjenguk, maka bersiaplah!! jika mungkin simpanlah sedikit senyum dan tawa agar ia tak menjadi tamu abadi di hatimu. Maafkan aku atas segalanya kumohon

No comments: