Lembayung merah menghias ufuk barat senja ini
tertatih menyusup perlahan ke balik kelam
sepoi angin pesisir ingatkan pada kenangan
deret rel tertata rapi membujur
semakin jauh semakin menyempit hingga titik nadir
kabut tipis mempercepat kelam diantara
teriak kanak kanak berlarian menanti bedug senja ini
ramadhan ke empat aku terpekur tatap senja
di rel ini aku menanti
di rel ini aku sendiri
nikmati kebesaran Illahi saat mentari keperaduan
semburat merah pun makin menghilang
seiring raungan sirine tanda magrib telah tiba
aku melangkah sibak kabut senja
dalam buai angin pesisir senja ini
ramadhan ke empat aku masih saja merindumu
tertatih menyusup perlahan ke balik kelam
sepoi angin pesisir ingatkan pada kenangan
deret rel tertata rapi membujur
semakin jauh semakin menyempit hingga titik nadir
kabut tipis mempercepat kelam diantara
teriak kanak kanak berlarian menanti bedug senja ini
ramadhan ke empat aku terpekur tatap senja
di rel ini aku menanti
di rel ini aku sendiri
nikmati kebesaran Illahi saat mentari keperaduan
semburat merah pun makin menghilang
seiring raungan sirine tanda magrib telah tiba
aku melangkah sibak kabut senja
dalam buai angin pesisir senja ini
ramadhan ke empat aku masih saja merindumu
5 comments:
puisi religius yg mantap. Keren sekaligus mencerahkan. Salam.
puisi yg indah dibulan ramadhan ..
puisi yang
di tepi rel
malem bro
eh salah terus neh
puisi yang indah
di tepi rel
malem bro
Post a Comment