saat ini aku adalah sajak tak bermakna
terdiam di hadapmu menjelang purnama
menanti seuntai kata manis dari sudut hatimu
agar kau tahan aku agar tak menjauh
saat ini aku adalah biduk yang mematung bisu
membeku di sudut korneamu
menanti sejengkal lengan dan angin gunung
yang menarikku ke pelukmu
saat ini aku adalah pesisir yang terluka
membeku di balik hatimu yang memerah
berharap sedikit kasih kau sisakan
saat ini aku adalah tatap yang meratap
lekat ke arahmu bersama angin pesisir
mengharap sepucuk pesan terkirim
kepada angin gunung
namun kini
ketika akalku kembali sapa kau
kau lah jejak yang tertinggal dan membekas di pesisir
tak mampu kuhapus tiap jengkal ingatan tentangmu
entah berapa juta kerinduan yang masih terus tersedia
aku hanya mampu diam
tersudut di ujung pikiranmu, terpenjara di korneamu
terkungkung dalam buai pesisir awal september
Literasikan hatimu dengan membaca dan menulis karya. Hiasilah hidup dengan bersastra.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pada Langit Jakarta Aku menatap
Langit hempaskan ilusi bersandar pada pundak waktu berbicara pada bayang berserak di luar jendala aku yang hanya kecil terpana pada senj...

-
Kumpulan kalimat yang menurutku indah..., bila suka pilih sendiri..., okey Saat pertama kali bertemu, dirimu selalu hadir dalam hatiku. Wakt...
-
Bagi sebagian orang menulis merupakan kegiatan yang sulit dilakukan, lebih-lebih menulis prosa. Sebagai ketrampilan berbahasa menulis membut...
-
Mendung bergelayut mematah batang cahaya matahari siang itu kubayang jiwanya terpancar dengan khidmat lewat bola matanya Hangat tangann...

2 komentar:
bergegas di atas pasir, menengok sajak di sini. camar laut sampaikan kabar kagum.
sajak indah selalu menghiasi rumah sang penyair...
dan akupun menikmatinya..
Posting Komentar