aku..
hanya sinar yang melintas
sekedip bagai kunang-kunang kecil
dan engkau sayap-sayap yang meranggas
seusai berkelepak kau mengudara
membawa hatiku …
kita…
ialah kata yang terlambat
tercipta yang semestinya tak terjadi
dan
hanya sinar yang melintas
sekedip bagai kunang-kunang kecil
dan engkau sayap-sayap yang meranggas
seusai berkelepak kau mengudara
membawa hatiku …
kita…
ialah kata yang terlambat
tercipta yang semestinya tak terjadi
dan
kata ialah rasa yang pertama dan terakhir
tuk merangkum kerinduan kepasrahan
warna hatiku memang tak sebiru langit
tak seputih awan
tak secerah matahari
dan tak seanggun bulan
aku memudar seiring tenggelam sang surya
aku rela dengan apa yang harus kujalani
seperti ku ikhlas membuang segala asaku
aku…
tergugu disini…
kupandangi jalan di depanku
kutelusuri jejak yg masih kupeluk
aku memilih…
aku memilih kembali kemasa lalu
waktu yang hampir terlupakan dan
membiarkan bermanja tertawa tanpa ada rasa takut dan curiga…
dan aku kembali…
tuk merangkum kerinduan kepasrahan
warna hatiku memang tak sebiru langit
tak seputih awan
tak secerah matahari
dan tak seanggun bulan
aku memudar seiring tenggelam sang surya
aku rela dengan apa yang harus kujalani
seperti ku ikhlas membuang segala asaku
aku…
tergugu disini…
kupandangi jalan di depanku
kutelusuri jejak yg masih kupeluk
aku memilih…
aku memilih kembali kemasa lalu
waktu yang hampir terlupakan dan
membiarkan bermanja tertawa tanpa ada rasa takut dan curiga…
dan aku kembali…
No comments:
Post a Comment