Literasikan hatimu dengan membaca dan menulis karya. Hiasilah hidup dengan bersastra.
Wednesday, May 13, 2009
Gundahku Tak Berpeluk
Aku tulis sajak ini kala hati gundah
sepi semakin purba melata pada kesenyapan
semalam rembulan pucat dalam balutan mendung
aku yang terpuruk dalam retina matamu
entah sampai kapan bisa bertahan
Burung bangau pun masih mengais dilumpur
dalam kesendirian Ia masih bertahan
aku yang mengharap senyum menyirami hati
tapi sinismu yang menghujam kalbu
Kau berikan kata harap tapi kau tak pernah
memupuk agar tetap bersemi
justru belati kata yang kau tusukkan
seakan tidak mau mengerti
aku yang masih terpuruk dalam retina matamu
kini aku bersama burung bangau
tatap debur riak yang mengalun
bersama angin pesisir melamunkan senja
senja yang tak mengerti akan kata
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
lirik2 pak didik selalu tragis, hehe ...
Pak, Bapak seorang Guru yah...??? Pak, gimana sih caranya, biar bisa nulis puisi yang "mengena" pas dengan kata2nya, kalimatnya tanpa berbenturan kata (kayak tabrakan aja) hehehe...
Blognya, Ana liburkan dulu pak...
Post a Comment