Perlahan tertatih nafas ini merangkak dan mengembara
dalam tiap langkah aku tambatkan rasa dalam jiwamu
separuh nafas jiwaku tlah terawan di senyum dan kerling matamu
aku pun coba bertanya saat berkaca di kedua korneamu
adakah aku di kedua matamu
Tak ingin kabut menutup lembut
berharap angin sapu dan singkirkan tirai di dasar jiwamu
hingga terbuka rasamu yang ingin kulihat secara nyata
berkali kucoba hapus dari jengkal langkahku
aku hanya ingin kau bersemayam tidak hanya berhembus
maka aku sapa cinta pada bayang semu wajahmu
pada bayangan yang semakin tersketsa
pada malam yang tak pernah bosan
temani aku dalam sajak-sajakku
No comments:
Post a Comment