Musim terindah bersamamu tlah berlalu
kini rasa pun membelenggu tangisku
lagu mengalun merdu pada masa itu
semua termemori dalam otak bahagiaku
aku hanya ingin kau tahu bahwa embun rasa itu
masih bersemayam di sudut hati ini
luka, marah, iba memang pernah singgah bersamamu
aku hanya bisa membayangkan kehangatan rasa
saat kau tersenyum menyatukan pelukan hasrat kita
semua hening berubah menjadi hingar bingar suaramu
semua hilang penat, gundah yang ada hanya ceria
aku tak tahu masih pantaskah kudambakan waktu itu kembali
biarlah tersimpan dalam hati dan terpatri dalam sketsa rasa
untukmu aku ingin katakan bahwa hidup terus berjalan
tak guna kau tengok kebelakang
kutulis coretan ini seiring kata "kasarmu"
menampar mata dan hatiku
biarlah sebagai tanda bahwa aku masih mengenangmu
biarlah kabut kan sembunyikan hadirmu
biarlah airmata dan luka terbiaskan oleh waktu
ku yakin kau mampu menjalani sisa waktu
yang kini memangkumu dalam bingkai kebahagiaan
kutulis sajak ini sebagai bentuk terimakasihku
waktu tak lagi akan kubuang walau kau tahu perih dan pahit
biarlah semua terkubur kisah yang tak akan bangkit kembali
aku masih seperti dulu wahai kau yang punya rasa
sesekali tengoklah ke bawah di sana
di pesisir ini, masih ada aku yang akan menjaga
kisah ini menjadi cerita malam sebelum lelap
dekap ombak dan biduk dalam kesendirian
No comments:
Post a Comment