Aku tak tahu harus bicara apalagi
semenjak kau hembuskan peluit, keretamu semakin menjauh
kupandangi dikelokkan terakhir tanpa lambaianmu
aku membisu di bawah jam dinding besar samping peron
kusulam detik, menit, hingga jam menunggumu
Aku tak tahu harus bicara apalagi
belum juga kulihat tanda kepul asap keretamu kembali
bagai narasi panjang tiap gerbong duduk kenangan-kenangan itu
kugapai hari, kupetakan rindu menunggu sapamu
di samping peron kusajikan sajak tentangmu
No comments:
Post a Comment