Tuesday, February 19, 2013

Titik Nol Kilometer

Membisu tegak di antara kilometer Asia Afrika
begitu sepi dan asing dalam kesendirian
geliat pagi purbakan nol kilometer

terpaku menatap saksi sejarah Daendeles
“Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd"
itulah ucapnya mengiang tiba-tiba

laju detik tanpa bisa kucegah hingga surya temaram
kembali sambangi titik nol dalam keremangan
denting penggorengan, deru blender, kecipak sendok dalam segelas air berpacu dengan deru dan celoteh
bocah pengamen kecil  serta diskusi pengunjung

aku masih membisu pandangi mereka
terlintas beribu tanya, sedan mewah, sepeda kayuh dan
harley davidson menyatu di sepanjang nol kilometer 

Entah kali ke berapa aku duduk menatap
perempatan Braga- Asia- Afrika belum juga lengang
hilang satu berganti dua hingga kembali riuh
membuncah malam

di nol kilometer aku punya cerita tentang riuh pengamen,
diskusi pengunjung, deru zaman, dan kamu hanya membisik
”kapan kan singgah kembali ?”

2 comments:

Unknown said...

Kangen Bragaaaaaa....apa kangen Lembooong.....

Nurhadi,S.Pd said...

yee kang ukaz mah hemm, makasih kang dah komen