Berdiri aku di bibir senja,
menyatu keindahan bersama selendang merona
Mereguk petang,
meraba senja.
aku kehilangan,
tenggelam dalam keraguan.
Ragu akan tatapan yang tak bertuan.
Aku terkenang terkatung dalam kegamangan.
Tanganmu menjulur tulus membantuku berdiri,
tapi hatimu hampa tanpa bias.
matamu tegar menyergap diriku,
tapi jantungmu tak berdetak atas namaku.
Matamu tak membaca pada apa yang terbalut penantian,
tapi kau selalu ada saat aku terjaga
Senja makin memerah, hatiku pun merona…..
Menyimpan tanya dalam bingkai kebimbangan
Apa yang engkau dendangkan
Aku terselip dalam dekap kebimbangan
1 comment:
Puisinya Asyik
Post a Comment