Thursday, September 11, 2008

Matahari Keemasan Sore Itu

Aku tulis sajak ini kala matahari keemasan tinggalkan bayang di kaki angit
Pepohon angkuh cipta jejak langkah pemuja sunyi
Bisik angin seret daun dalam hempas gerak senja
Semburat awan mulai pudar
Kutitipkan salam pada yang langit mulai gelap
Para penziarah bersayap terbang pulang ke sarang
Memamah angin
Memikul angkasa

Aku tulis sajak ini kala matahari keemasan tinggalkan bayang di kaki angit
Bersamaku berjalan di trotoar waktu
Di bawah kanopi masa
Menghitung pesona yang Tuhan sematkan padamu

Keindahan yang genggam hatiku
Pagut jiwaku
Hingga aku patuh dan tunduk pada rindu
Dan padamu cintaku ditundukkan
Fikirku dilayang
Pada inginku
Pada satu lafaz
Milikimu sang damai di hatiku
Terindah tak hilang
Tersaput tak lekang

No comments: