Saturday, September 13, 2008

Sedih dan Doa

Haruskah kurangkai awan
Saat bingung berkecamuk
Memporak-porandakkan jiwa
yang dinding rumahnya kubuat sekeras batu

Pada jendela hati
Coba melengangkan letih
Di antara tumpukan sedih
yang selalu membuat perih

Ini bukan sebuah karma
Di mana gawang cinta merapuh
Hingga menumbangkan pohon-pohon kasih
yang dulu berbunga dan kini melayu mati

Di sini mengharap bintang bergeming
Di atas tetesan airmata
Saat angan mulai mengerjaiku
Dengan bayang-bayang wajahmu

"Aku sungkem di atas linangan yang mencurah bersama doa-doaku"

No comments: